Dilihat: 0 Penulis: Editor Situs Waktu Publikasi: 23-01-2025 Asal: Lokasi
Sirosis merupakan tahap akhir dari kerusakan hati kronis yang disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk penyakit autoimun, hepatitis, dan konsumsi alkohol berlebihan. Hati, sebagai organ regeneratif, berupaya menyembuhkan dirinya sendiri setelah setiap cedera. Namun, kerusakan berulang menyebabkan penumpukan jaringan parut, sehingga mengganggu kemampuannya untuk melakukan fungsi penting seperti detoksifikasi darah, sintesis protein, dan pengaturan metabolisme. Seiring berjalannya waktu, hati menjadi semakin tidak efisien sehingga menyebabkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa seseorang.
Penyakit hati autoimun seperti hepatitis autoimun (AIH), kolangitis bilier primer (PBC), dan kolangitis sklerosis primer (PSC) adalah penyebab utama penyakit hati. sirosis . Kondisi ini muncul ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang hati sehingga menyebabkan peradangan kronis dan jaringan parut yang progresif.
Sirosis autoimun merupakan masalah yang semakin memprihatinkan karena potensinya tidak terdiagnosis hingga mencapai stadium lanjut. Untuk lebih memahami patofisiologinya dan mengembangkan terapi yang efektif, para peneliti sangat bergantung pada model hewan kecil, yang meniru respons autoimun manusia.
Hewan kecil seperti mencit dan mencit banyak digunakan dalam penelitian biomedis karena kesamaan genetiknya dengan manusia, kemudahan penanganannya, dan kecepatan reproduksinya. Mereka menawarkan model yang efisien dan dapat dikelola secara etis untuk mempelajari penyakit kompleks seperti sirosis. Inilah mengapa mereka sangat diperlukan:
Rekayasa Genetika: Kemajuan dalam modifikasi genetik memungkinkan para peneliti untuk menciptakan hewan dengan sifat kekebalan spesifik yang serupa dengan yang ditemukan pada kondisi autoimun manusia.
Efektivitas Biaya: Hewan kecil lebih terjangkau untuk dipelihara dibandingkan dengan spesies yang lebih besar, sehingga memungkinkan dilakukannya eksperimen skala besar.
Reproduksibilitas: Mereka menawarkan hasil yang konsisten dalam kondisi eksperimental yang terkendali, memastikan data yang andal.
1. Model Rekayasa Genetik
Tikus Knockout dan Transgenik: Tikus ini dirancang untuk kekurangan gen tertentu atau mengekspresi gen lain secara berlebihan, membantu peneliti memahami bagaimana gen tertentu memengaruhi respons autoimun dan perkembangan sirosis.
Tikus yang Dimanusiakan: Tikus yang dirancang untuk membawa komponen sistem kekebalan tubuh manusia, memberikan wawasan tentang bagaimana penyakit autoimun berkembang pada manusia.
2. Model yang Diinduksi Secara Kimia
Bahan kimia seperti karbon tetraklorida (CCl₄) atau thioacetamide (TAA) digunakan untuk menyebabkan kerusakan hati pada hewan pengerat, meniru kerusakan kronis yang terlihat pada penyakit autoimun.
3. Model Spontan
Strain tikus tertentu secara alami mengembangkan kondisi autoimun, menjadikannya ideal untuk mempelajari perkembangan penyakit dan intervensi potensial tanpa manipulasi eksternal.

1.Memahami Disfungsi Sistem Kekebalan Tubuh
Sirosis autoimun melibatkan interaksi kompleks antara sel kekebalan, sitokin, dan faktor genetik. Penelitian pada hewan kecil telah mengungkapkan:
· Peran sel T-helper (Th17) dalam mendorong peradangan.
· Kontribusi sel T regulator (Treg) dalam menekan respon imun berbahaya, menyoroti target terapi potensial.
· Keterlibatan sitokin seperti IL-1β, TNF-α, dan IFN-γ pada kerusakan hati.
2. Pengembangan Biomarker
Diagnosis dini sangat penting untuk menangani sirosis autoimun. Penelitian menggunakan model hewan kecil telah menghasilkan penemuan biomarker seperti:
· Peningkatan transaminase (ALT dan AST).
· Autoantibodi seperti antibodi mikrosomal anti hati/ginjal (LKM) dan antibodi anti otot polos (SMA).
3. Pengujian dan Pengembangan Obat
Hewan kecil telah banyak digunakan untuk mengevaluasi pengobatan penyakit hati autoimun, seperti:
· Imunomodulator: Obat-obatan seperti azathioprine dan mycophenolate mofetil telah diuji untuk menilai kemampuannya dalam menekan kerusakan hati yang disebabkan oleh kekebalan tubuh.
· Terapi Biologis: Antibodi monoklonal yang menargetkan sitokin pro-inflamasi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam studi praklinis.
· Terapi yang Muncul: Teknik penyuntingan gen seperti CRISPR-Cas9 dan perawatan berbasis RNA sedang dieksplorasi pada model hewan.
4.Studi Interaksi Usus-Hati
Mikrobioma usus memainkan peran penting dalam penyakit hati. Model hewan kecil telah menunjukkan bagaimana perubahan bakteri usus mempengaruhi aktivasi kekebalan dan peradangan hati. Probiotik, prebiotik, dan intervensi pola makan sedang diuji sebagai terapi pelengkap.
HKeybio, terkemuka Organisasi Penelitian Kontrak (CRO) , mengkhususkan diri dalam studi praklinis untuk penyakit autoimun. Fasilitas uji hewan dan deteksi kecil mereka di Suzhou Industrial Park dan basis uji primata non-manusia di Guangxi menggarisbawahi komitmen mereka terhadap penelitian mutakhir.
2. Fasilitas Tercanggih: Peralatan canggih mereka mendukung studi praklinis yang canggih, termasuk pencitraan, analisis biomarker, dan pengujian molekuler.
3. Model Komprehensif: Dengan memanfaatkan hewan kecil dan primata non-manusia, HKeybio memungkinkan pemahaman komprehensif tentang penyakit autoimun dan memfasilitasi penelitian translasi.
Melalui kemampuan ini, HKeybio memainkan peran penting dalam memajukan bidang penelitian sirosis autoimun.
Model hewan apa yang paling umum digunakan dalam penelitian sirosis?
Tikus dan tikus adalah model yang paling umum digunakan. Mereka mungkin dimodifikasi secara genetik, diinduksi secara kimia, atau secara alami cenderung terkena penyakit autoimun.
Bagaimana mikrobioma usus mempengaruhi sirosis autoimun?
Penelitian menunjukkan bahwa bakteri usus memainkan peran penting dalam regulasi sistem kekebalan tubuh. Disbiosis (ketidakseimbangan bakteri usus) dapat memperburuk peradangan hati dan jaringan parut.
Apa peran HKeybio dalam penelitian autoimun?
HKeybio adalah CRO yang berspesialisasi dalam studi praklinis penyakit autoimun, menggunakan model hewan kecil dan primata untuk mendorong inovasi dalam diagnostik dan pengobatan.
Penggunaan model hewan kecil dalam penelitian sirosis autoimun telah merevolusi pemahaman kita tentang penyakit ini. Dari mengidentifikasi disfungsi sistem kekebalan hingga menguji terapi inovatif, hewan kecil tetap menjadi alat yang sangat berharga dalam memerangi sirosis. Organisasi seperti HKeybio memimpin upaya ini, memanfaatkan teknologi canggih dan pengetahuan para ahli untuk mendorong batas-batas penelitian praklinis.
Ketika kami terus mengungkap mekanisme di balik penyakit autoimun dan perkembangannya menjadi sirosis , peran model hewan kecil akan tetap penting. Dengan menjembatani kesenjangan antara penelitian dasar dan penerapan klinis, model-model ini membuka jalan bagi pengobatan inovatif yang secara signifikan dapat meningkatkan kehidupan pasien di seluruh dunia.