Urtikaria
● Gejala dan penyebab
Urticaria diklasifikasikan, pertama, berdasarkan durasinya sebagai urtikaria akut, berlangsung ≤6 minggu, atau urtikaria kronis (CU), berlangsung> 6 minggu4.
Urtikaria selanjutnya dibagi menjadi bentuk yang diinduksi dan spontan. Dalam urtikaria yang diinduksi, tanda-tanda dan gejala diinduksi oleh pemicu subtipe-spesifik dan pasti, misalnya dingin dalam urtikaria dingin (Coldu). Dalam urtikaria spontan, tanda -tanda dan gejala tampak tidak terkompleks, dan tidak ada pemicu yang pasti, meskipun stres, infeksi dan pemburuk lainnya dapat meningkatkan aktivitas penyakit pada beberapa pasien. Urtikaria spontan lebih umum daripada urtikaria yang diinduksi dan keduanya dapat hidup berdampingan pada pasien yang sama.
https://doi.org/10.1038/s41572-022-00389-z
● Model yang ada 【Tanggal➡models】
● Model Urticaria BALB/C OVA yang diinduksi 【Mekanisme】 ovalbumin (OVA) adalah protein utama yang ditemukan dalam putih telur, yang tidak secara intrinsik imunogenik dan karenanya perlu disuntikkan secara sistemik dengan adanya adjuvan, biasanya aluminium hidroksida (tawas), untuk menginduksi sensitisasi TH2 pada tikus. |
Urtikaria
● Gejala dan penyebab
Urticaria diklasifikasikan, pertama, berdasarkan durasinya sebagai urtikaria akut, berlangsung ≤6 minggu, atau urtikaria kronis (CU), berlangsung> 6 minggu4.
Urtikaria selanjutnya dibagi menjadi bentuk yang diinduksi dan spontan. Dalam urtikaria yang diinduksi, tanda-tanda dan gejala diinduksi oleh pemicu subtipe-spesifik dan pasti, misalnya dingin dalam urtikaria dingin (Coldu). Dalam urtikaria spontan, tanda -tanda dan gejala tampak tidak terkompleks, dan tidak ada pemicu yang pasti, meskipun stres, infeksi dan pemburuk lainnya dapat meningkatkan aktivitas penyakit pada beberapa pasien. Urtikaria spontan lebih umum daripada urtikaria yang diinduksi dan keduanya dapat hidup berdampingan pada pasien yang sama.
https://doi.org/10.1038/s41572-022-00389-z
● Model yang ada 【Tanggal➡models】
● Model Urticaria BALB/C OVA yang diinduksi 【Mekanisme】 ovalbumin (OVA) adalah protein utama yang ditemukan dalam putih telur, yang tidak secara intrinsik imunogenik dan karenanya perlu disuntikkan secara sistemik dengan adanya adjuvan, biasanya aluminium hidroksida (tawas), untuk menginduksi sensitisasi TH2 pada tikus. |